Jumat, 10 Februari 2017

Momentum dan Impuls



PENEREPAN IMPULS DAN MOMENTUM DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI

OLEH

NAMA           : MARIA ORLANDINA MENI
NIM                : 1301053073
SEMESTER  : VII (TUJUH)
PRODI           : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017







KATA PENGENTAR
Puji syukur penulis panjatkan kedepan hadirat Tuhan yang maha Esa karena atas berkat perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ini dengan baik, yang berjudul “penerapan impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari”.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada MARSI BANI selaku dosen pembimbing,  yang telah membimbing penulis demi terselesainya makalah ini.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat diterima pembaca dengan senang hati. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini.













DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................................
Lembar Pengesahan.............................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................................iii
Ringkasan.............................................................................................................................iv
A.    Pendahuluan.....................................................................................................................1
1.      Latar Belakang.....................................................................................................1
2.      Tujuan dan Manfaat.............................................................................................2
3.      Metodelogi  Penelitian.........................................................................................2
B.     Kajian pustaka..................................................................................................................3
C.     Analisis dan sintesis.........................................................................................................20
D.    Simpulan dan Saran..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA








A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Pelajaran Fisika tidak harus selalu dengan rumus-rumus saja. Tanpa kita sadari, kegiatan kita sehari-hari juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika. Seperti mengendarai motor ke sekolah saja, kita memakai 2 teori fisika. Pertama, energy kinetik yang membuat motor bisa berjalan. Kedua, saat kita mengerem menggunakan gaya pegas agar motor bisa berhenti dan tidak menabrak.

Pada kesempatan ini, akan dibahas penerapan teori Impuls dan Momentum dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makalah ini juga terdapat beberapa ilustrasi agar memudahkan pemahaman kita. Ada pula latihan-latihan soal yang mempergunakan rumus-rumus Impuls dan Momentum.

Sebelum kita mengetahui latar belakang pembahasan Impuls dan Momentum Linear maka terlebih dahulu kita pahami apa yang dimaksud dengan Impuls dan Momentum Linear. Impuls adalah besaran vektor yang arahya sejajar dengan arah gaya dan Menyebabkan perubahan momentum dan Momentum Linear adalah momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus.

Pernahkah kita menyaksikan tabrakan antara dua kendaraan di jalan. apa yang terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan. kondisi mobil atau sepeda motor mungkin hancur berantakan. Kalau kita tinjau dari ilmu fisika, fatal atau tidaknya tabrakan antara kedua kendaraan ditentukan oleh momentum kendaraan tersebut. Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat
2.      Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan karya tulis ini yaitu sebagai berikut:
a.    Tujuan
Tujun dari penulisan ini, yaitu agar dapat mengerti dan memehami, apa saja penerapan impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari.
b.   Manfaat
Manfaat dari penulisan ini, agar dapat mengetahui penggunaan impuls dan momentum yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Metodelogi Penelitian
Penelitian ini di lakukan sesuai dengan keadaan ataupun kemampuan dasar yang di miliki penulis, sebagai landasan bahawa dalam kehidupan sehari-sehari tanpa disadari kita memanfaat rumus fisika seperti yang akan di jelaskan pada kajian teori beserta pembahasannya.














A.       KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian teori
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya.Banyak konsep-konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam.Salah satunya penerapan konsep impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatan benda tersebut.

1.      PENGERTIAN MOMENTUM
Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dan kecepatan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

                                    P = m.v
Keterangan
·         P = momentum(kg.m/s)
·         M=massa(kg)
·         V=kecepatan(m/s)
Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan p. Momentum suatu benda (P) yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v diartikan sebagai :
Massa yang merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Perkalian antara besaran skalar dengan besaran vektor akan menghasilkan besaran vektor. Jadi, momentum merupakan besaran vektor. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan benda. Sebagai contoh, sebuah truk berat mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan mobil yang ringan yang bergerak dengan kelajuan yang sama. Gaya yang lebih besar dibutuhkan untuk menghentikan truk tersebut dibandingkan dengan mobil yang ringan dalam waktu tertentu.

2.      HUBUNGAN MOMENTUM DAN IMPULS
Apa itu Impuls ?
Apa yang menyebabkan suatu benda diam menjadi gerak? Anda telah mengetahuinya, yaitu gaya. Bola yang diam bergerak ketika gaya tendangan Anda bekerja pada bola. Gaya tendangan Anda pada bola termasuk gaya kontak yang bekerja dalam waktu yang singkat. Gaya seperti ini disebut gaya implusif. Jadi, gaya implusif mengawali suatu percepatan dan menyebabkan bola bergerak cepat dan makin cepat. Gaya implusif mulai dari nilai nol pada saat t min, bertambah nilainya secara cepat ke suatu nilai puncak, dan turun drastic secara cepat ke nol pada saat t maks.
Impuls = F .Δt
Apakah impuls termasuk besaran scalar atau vector ? Impuls adalah hasil kali antara besaran vector gaya F dengan besaran scalar selang waktu t, sehingga impuls termasuk besaran vector. Arah impuls I searah dengan arah gaya implusifF.
Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya.

Teorema impuls-momentum adalah:
Momentum benda erat kaitannya dengan gaya. Artinya,untuk memperbesar atau memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasarkanhukum newton II :
         ž  ∑F       =  m . a
                                                      =  m .  a,  sedangkan m . Δv = Δp sehingga :
           ž  ∑F        = , rumus tersebut dapat di ubah menjadi :
           ž  ∑F . Δt =  Î”p
           ž  I           = Δp ,
                          sehingga dapat dikatakan bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.             

3.      PENGERTIAN IMPULS DAN MOMENTUM LINEAR
Impuls
• Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap bendayang  menyebabkan perubahan momentum.

Momentum
         Ukuran kesukaran untuk memberhentiikan suatu benda yang sedang bergerak.Makin sukar memberhentikannya, makin besar momentumnya. Momentum Disebabkan adanya impuls serta Besar dan arahnya = besar dan arah impuls

Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum. Dirimu jangan bingung ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis “momentum”. Yang dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita seringkali hanya menyebut kecepatan linear dengan “kecepatan”. Tetapi yang kita maksudkan sebenarnya adalah “kecepatan linear”. Momentum linear merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan lurus, sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak pada lintasan melingkar.

Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut

p = m .v atau          P = m.v1– m.v0
Apabila pada t1 kecepatan v1 dan pada t2 kecepatan adalah v2 maka :
F (T1 − T2) = m.v2– m.v1
P adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda. Sedangkan T adalah aksi gaya. Momentum merupakan besaran vektor, jadi selain mempunyai besar alias nilai, momentum juga mempunyai arah.
Besar momentum   p = mv. Terus arah momentum bagaimana-kah ? arah momentum sama dengan arah kecepatan. Misalnya sebuah mobil bergerak ke timur, maka arah momentum adalah timur, tapi kalau mobilnya bergerak ke selatan maka arah momentum adalah selatan. Bagaimana dengan satuan momentum ? karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s,  maka satuan momentum adalah kg m/s.

Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p) berbanding lurus dengan massa (m) dan kecepatan (v). Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka momentum benda tersebut juga bertambah besar. Perlu anda ingat bahwa momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Jadi walaupun seorang berbadan gendut, momentum orang tersebut = 0 apabila dia diam alias tidak bergerak. Jadi momentum suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan kecepatan benda tersebut. kita tidak bisa meninjau momentum suatu benda hanya berdasarkan massa atau kecepatannya saja.
Jika Partikel dengan massa m bergerak sepanjang garis lurus, gaya F pada partikel dianggap tetap dengan arah sejajar gerak partikel jadi Jika kecepatan (v) partikel pada      t =0 adalah Vo maka kecepatan pada waktu t adalah

V = Vo + at
( V = Vo + at ) m
Vm = Vo. m + M.at
Vm = Vo.m + F.t
m.V  –  m.Vo = F.t
Perubahan momentum linear = m.v – m.Vo
Impuls gaya = F.t

Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam tongkat pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola hanya dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang sangat besar pada bola. Gaya yang cukup besar dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat ini disebut gaya impulsif.

Tampak bahwa gaya impulsif tersebut tidak konstan. Dari hukum ke-2 Newton diperoleh
F = dp/dt
∫ F dt = ∫  dp
I =  F dt = p = Impuls

Jika dilihat dengan grafik, impuls dapat dicari dengan menghitung luas daerah di bawah kurva F(t) (yang diarsir). Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka:

I = F    t = ∆p
Fr= I /t  =p/∆t

“ Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel “.

Ø  Hubungan momentum dengan hukum ii newton

Pada pokok bahasan Hukum II Newton, kita telah belajar bahwa jika ada gaya total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan, di mana arah percepatan benda sama dengan arah gaya total. Jika dirimu masih bingung dengan Hukum II warisan Newton, sebaiknya segera meluncur ke TKP dan pelajari dulu. Nah, apa hubungan antara hukum II Newton dengan momentum ? yang benar, bukan hubungan antara Hukum II Newton dengan momentum tetapi hubungan antara gaya total dengan momentum. Sekarang pahami penjelasan berikut ini.
Misalnya ketika sebuah mobil bergerak di jalan dengan kecepatan tertentu, mobil tersebut memiliki momentum. Nah, untuk mengurangi kecepatan mobil pasti dibutuhkan gaya (dalam hal ini gaya gesekan antara kampas dan ban ketika mobil direm). Ketika kecepatan mobil berkurang (v makin kecil), momentum mobil juga berkurang. Demikian juga sebaliknya, sebuah mobil yang sedang diam akan bergerak jika ada gaya total yang bekerja pada mobil tersebut (dalam hal ini gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin).Ketika mobil masih diam, momentum mobil = 0. pada saat mobil mulai bergerak dengan kecepatan tertentu, mobil tersebut memiliki momentum. Jadi kita bias mengatakan bahwa perubahan momentum mobil disebabkan oleh gaya total. Dengan kata lain, laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut. Ini adalah hukum II Newton dalam bentuk momentum.
Newton pada mulanya menyatakan hukum II newton dalam bentuk momentum. Hanya Hukum II Newton yang menyebut hasil kali mv sebagai “kuantitas gerak”, bukan momentum.
Secara matematis, versi momentum dari Hukum II Newton dapat dinyatakan dengan persamaan :
∑F= ∆p∆t
∑F= gaya total yang bekerja pada benda
∆p = perubahan momentum
∆t = selang waktu perubahan momentum

Catatan = lambang momentum adalah p kecil, bukan P besar. Kalau P besar itu    lambang daya. p dicetak tebal karena momentum adalah besaran vektor.

Dari persamaan ini, kita bisa menurunkan persamaan Hukum II Newton “yang sebenarnya” untuk kasus massa benda konstan alias tetap.Sekarang kita tulis kembali persamaan di atas :
∑F= ∆p∆t
Jika Vo = kecepatan awal, Vt = kecepatan akhir, maka persamaan di atas akan menjadi :
∑F= mvt-mv∆t
∑F= m(vt-v)∆t
∑F= ∆v∆t
∑F= ma
ini adalah persamaan Hukum II Newton untuk kasus massa benda tetap, yang sudah kita pelajari pada pokok bahasan Hukum II Newton. Di atas sebagai Hukum II Newton “yang sebenarnya”.

Terus apa bedanya penggunaan hukum II Newton “yang sebenarnya” dengan hukum II Newton versi momentum ? Hukum II Newton versi momentum di atas lebih bersifat umum, sedangkan Hukum II Newton “yang sebenarnya” hanya bisa digunakan untuk kasus massa benda tetap. Jadi ketika menganalisis hubungan antara gaya dan gerak benda, di mana massa benda konstan, kita bisa menggunakan Hukum II Newton “yang sebenarnya”, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan Hukum II Newton versi momentum. Ketika kita meninjau benda yang massa-nya tidak tetap alias berubah, kita tidak bisa menggunakan Hukum II Newton “yang sebenarnya” (F = ma). Kita hanya bisa menggunakan Hukum II Newton versi momentum. Contohnya roket yang meluncur ke ruang angkasa. Massa roket akan berkurang ketika bahan bakarnya berkurang atau habis.

Ø  hubungan momentum linear dan impuls

Ketika terjadi tumbukan, gaya meningkat dari nol pada saat terjadi kontak dan menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Setelah turun secara drastis menjadi nol kembali. Ini yang membuat tangan terasa lebih sakit ketika dipukul sangat cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan yang dipukul sangat singkat).Hukum II Newton versi momentum yang telah kita turunkan di atas menyatakan bahwa laju perubahan momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut. Besar gaya yang bekerja pada benda yang bertumbukan dinyatakan dengan persamaan :Ingat bahwa impuls diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat. Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu yang sangat singkat. Misalnya ketika ronaldinho menendang bola sepak, atau ketika tanganmu dipukul dengan cepat.

Ø  Hubungan momentum linear dan tumbukan

Sekarang coba dirimu bandingkan, bagaimana akibat yang ditimbulkan dari tabrakan antara dua sepeda motor dan tabrakan antara sepeda motor dengan mobil ? anggap saja kendaraan tersebut bergerak dengan laju sama. Tentu saja tabrakan antara sepeda motor dan mobil lebih fatal akibatnya dibandingkan dengan tabrakan antara dua sepeda motor. Kalo ga percaya silahkan buktikan Massa mobil jauh lebih besar dari massa sepeda motor, sehingga ketika mobil bergerak, momentum mobil tersebut lebih besar dibandingkan dengan momentum sepeda motor. Ketika mobil dan sepeda motor bertabrakan alias bertumbukan, maka pasti sepeda motor yang terpental. Bisa anda bayangkan, apa yang terjadi jika mobil bergerak sangat kencang (v sangat besar) ? Kita bisa mengatakan bahwa makin besar momentum yang dimiliki oleh sebuah benda, semakin besar efek yang timbulkan ketika benda tersebut bertumbukkan.

Ø  Kekalan momentum linear

Oleh karena masing-masing benda memberi gaya pada benda lainnya maka momentum masing-masing benda berubah. Dalam setiap selang waktu, perubahan vector momentum. Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi),  F12 pada partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel 2 oleh partikel 1.
Perubahan momentum pada partikel 1 :

p12=  ∫ F12  dt  = Fr12 t

Perubahan momentum pada partikel  :

∆p2=  ∫ F21 dt  = Fr21 ∆t
Karena F21= - F12  maka  Fr21 = - Fr12 oleh karena itu      p1 = - ∆p2

Momentum total sistem : P = p1+  p2 dan perubahan momentum total sistem :
∆P= p1  + ∆p2  = 0
           
“Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem”.
partikel yang satu besarnya sama dan arahnya berlawanan dengan perubahanvector momentum partikel yang lain.
Catatan : selama tumbukan gaya eksternal (gaya grvitasi, gaya gesek) sangat kecil dibandingkan dengan gaya impulsif, sehingga gaya eksternal tersebut dapat diabaikan.

Ø  Hukum kekalan momentum linear

Pada pokok bahasan Momentum dan Impuls  ,   kita telah berkenalan dengan konsep momentum serta pengaruh momentum benda pada peristiwa tumbukan. Pada kesempatan ini kita akan meninjau momentum benda ketika dua buah benda saling bertumbukan. Ingat ya, momentum merupakan hasil kali antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Jadi momentum suatu benda selalu dihubungkan dengan massa dan kecepatan benda. Kita tidak bisa meninjau momentum suatu benda hanya berdasarkan massa atau kecepatannya saja.
Hukum Kekekalan Momentum Tidak peduli berapapun massa dan kecepatan benda yang saling bertumbukan, ternyata momentum total sebelum tumbukan = momentum total setelah tumbukan. Hal ini berlaku apabila tidak ada gaya luar alias gaya eksternal total yang bekerja pada benda yang bertumbukan. Jadi analisis kita hanya terbatas pada dua benda yang bertumbukan, tanpa ada pengaruh dari gaya luar Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.


                 

Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas, maka secara matematis,hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan persamaan :Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
Keterangan :
m1 = massa benda 1,
m2 = massa benda 2,
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan,
v’= kecepatan benda 1 setelah tumbukan,
v’2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Jika dinyatakan dalam momentum, maka :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan,
m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan,
m1v’1 = momentum benda 1 setelah tumbukan,
m2v’2 = momentum benda 2 setelah tumbukan

Perlu anda ketahui bahwa Hukum Kekekalan Momentum ditemukan melalui percobaan pada pertengahan abad ke-17, sebelum eyang Newton merumuskan hukumnya tentang gerak (mengenai Hukum II Newton versi momentum telah saya jelaskan pada pokok bahasan Momentum, Tumbukan dan Impuls). Walaupun demikian, kita dapat menurunkan persamaanHukum Kekekalan Momentum dari persamaan hukum II Newton. Yang kita tinjau ini khusus untuk kasus tumbukan satu dimensi, seperti yang dilustrasikan pada gambar di atas.

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan konsep impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatan benda tersebut. Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan konsep impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari:

Definisi Momentum
¨Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot dengan pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan dengan huruf ‘p’, secara matematis momentum dapat dirumuskan :

            p= m.v 
Keterangan:
p = momentum,
M =massa,
V =kecepatan / viscositas (dalam fluida)

             Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin besar juga momentumnya. Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki oleh suatu benda. Jika materi dalam keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol. Sebaliknya semakin cepat pergerakannya, semakin besar juga momentumnya. (Filosofi : Jika manusia tidak mau bergerak / malas, maka hasil kerjanya sama dengan nol). 

Definisi Impuls

¨Impuls adalah selisih dari momentum atau momentum awal dikurangi momentum akhir. Dalam Fisika impuls dilambangkan dengan simbol / huruf "I". Secara matematis impuls dirumuskan :

I = p2 – p1 = ∆p
I = m.v2 – m.v1
I = m(v2 – v1)
I = m.∆v
Karena, m = F/a, maka :

I = F/a.∆v
I = [F/(∆v/∆t)] . ∆v
I = F . ∆t
F = I/∆t

I = impuls, p1 = momentum awal, p2 = momentum akhir, F = gaya, ∆t = waktu sentuh,
 ∆v = selisih kecepatan

            Nah, dari rumus F = I/∆t inilah letak pemanfaatan aplikasi momentum dan impuls. Semakin kecil waktu sentuh, maka semakin besar gaya yang akan diterima benda. Semakin lama waktu sentuh, maka semakin kecil gaya yang diterima benda. 


APLIKASI IMPULS dan MOMENTUM : 
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-konsep fisika yang bisa menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan konsep impuls dan momentum. Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan momentum merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatan benda tersebut. Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan konsep impuls dan momentum dalam kehidupan sehari-hari:
         1.      Karateka
              
Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita perhatikan karateka setelah memukul lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin singkat waktu sentuh, maka gaya akan semakin besar.
2. Mobil
                  
                 Mobil  didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi lebih terjamin.

        2.      Balon udara pada mobil dan sabuk pengaman
            


Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjamin keselamatan pengemudi pada saat tetabrak. Benturan yang keras penggemudi dengan bagian dalam mobil dapat membahayakan keselamatan pengemudi. Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut, pabrikan mobil ternama menydiakan balon udara di dalam mobil (biasanya di bawah setir), Ketika terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan tombol dan balon udara akan mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih kecil. Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi dampak kecelakaan. Sabuk pengaman didesain elastis. Sabuk pengaman juga fungsi dan cara kerjanya sama dengan balon udara  pada mobil, yakni untuk mengurangi waktu sentuh antara pengemudi dengan dashboard mobil pada saat bersentuhan.

4.          Sarung Tinju

 
Sarung tinju yang dipakai oleh para petinju berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls ketika memukul lawannya, pukulan tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama dibandingkan memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya yang bekerja juga semakin kecil sehingga sakit terkena pukulan bisa dikurangi.

5.            Palu

 
Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau baja. Kenapa tidak dibuat dari kayu atau bambu ya? Kan lebih mudah mendapatkan kayu dan bambu, nggak mahal lagi. Palu dibuat dengan bahan yang keras agar selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang dihassilkan lebih besar. Jika gaya impuls besar maka paku yang dipukul dengan palu akan tertancap lebih dalam.

5. Matras
Matras sering dipakai ketika kita sedang berolahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls,
Sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika di banting. Bayangkanlah ketika kita dibanting atau berbenturan dengan lantai? Hal itu di sebabkan karena waktu kontak antara tubuh dan lantai sangat singkat..
Tapi ketika kita di banting diatas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan demikian gaya impuls yg bekerja jg relatif lebih kecil.
Matras digunakan untuk memperlambat waktu kontak. Waktu kontak yang relatif lebih lama menyebabkan gaya menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak terasa sakit pada saat jatuh atau dibanting di atas matras.

6.      Helm
Kalau kita perhatikan bagian dalam helm, pasti akan terlihat lapisan lunak. Seperti gabus atau spons. lapisan lunak tersebut bertujuan untuk memperlama waktu kontak seandainya kepala kita terbentur ke aspal ketika terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisanlunak tersbut gaya impuls akan bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, kita akan pusing-pusing ketika terbentur aspal.

7. Prinsip Kerja Roket
Dorongan roket dan jet merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton dan Kekekalan momentum. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hodrogen cair dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran sehingga menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket.
Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu tertentu.
Prinsip Kerja Roket
Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan olsigen cair. Pembakaran bahan-bahan tersebut menghasilkan gas panas yang menyembur keluar  melalui ekor-ekor. Pada saat gas keluar dari roket terjadi perubahn momentum gas selama waktu tertentu, sehingga menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas.
Berdasaarkan Hukum II Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Gya inilah yang enyebabkan roket terdorong keatas.
Prinsip terdorongnya roket memenuhi Hukum Kekekalan Momentum. Jika mula-mula roket diam, maka momentumnya sama dengan nol, sehingga berdasarkan Hukum Kekekalan dapat dinyatakan sebagai berikutan sebagai berikut:
m1v1+ m2v2              = 0
m1v1                                  =-m2v2
Kecepatan akhir yang dicapai sebuah roket tergantung pada kecepaatan semburan gas dan jumlah bahan bakar yang dibawanya.





B.      ANALISIS DAN SINTESIS

Momentum adalah ukuran kesukaan untuk memberhentikan suatu benda, dan didefinisikan sebagai hasil kali antara massa dan kecepatan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
                                    P = m.v
Keterangan
·         P = momentum(kg.m/s)
·         M=massa(kg)
·         V=kecepatan(m/s).
Impuls adalah peristiwa yang bekerja pda benda dalam waktu hanya sesaat. Atau impuls adalah peristiwa yang bekerja dalam waktu yang singkat.
Contohnys, seperti bola yang di tending . bola tenis di pukul karena pada saattendangan dan pukulan gaya yang bekerja sanagt singkat.
I=f. 
Keterangan
I= impuls
F= gaya(N)
                         = selang waktu (S)
Dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari salah satunya, yaitu seperti pada mobil, Mobil  didesain mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama menyebabkan gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan penggemudi lebih terjamin.



C.    SIMPULAN DAN SARAN

1.      Simpulan
Pelajaran Fisika tidak harus selalu dengan rumus-rumus saja. Tanpa kita sadari, kegiatan kita sehari-hari juga memanfaatkan sistem kerja rumus fisika.
Setiap benda yang bergerak selalu memilki momentum, yang besarnya ,merupakan hasil kali antara massa dengan kecepatan. Sedangkan Impuls merupakan perubahan momentum yang dialami benda, dan didefinisikan sebagai hasil kali gya dengan selang waktu yang diperlukan.
        Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi Hukum Kekekalan Momentum yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasaran kehidupan, seperti balon yang ditiup, prinsip kerja roket.

2.      Saran

Dengan terselesainnya makalah ini, maka penulis dapat menyarankan agar makalah ini dapat di senangi pembaca, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena kritik dan saran yang dating dari berbagai pihak, dengan senang hati penulis menerimannya demi kesempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTKA